Simbah Pawiro Utomo (mbah Meri) asal dari Dusun Bungkus Kalurahan Parangtritis kecamatan Kretek Bantul usia 110 tahun (cerita beliau) punya putri 1 orang, cucu 10, buyut 11 adalah sosok pelaku usaha berjualan yang ulet dan tangguh
Berjualan semenjak masih muda hingga sekarang saat usia sudah senja, lokasi berjualan saat ini didepan superindo Jl sudirman jogja (BCA Sudirman), walau kadang diusir oleh petugas keamanan.
Mbah Meri |
Terakhir sebelum beliau sakit adalah ditangkap polisi karena menjual telur penyu, karena ketidak tahuan simbah bahwa telur penyu tidak boleh diperdagangkan, simbah diproses dikantor polisi, saking takutnya simbah, beliau mengatakan hampir pingsan dan terjatuh, hingga simbah sakit dan sempat diopname selama seminggu di puskesmas Kretek.
Simbah di diagnosa punya penyakit hypertensi, dan hanya mau minum obat herbal/ jamu godok buatan sendiri, beliau masih ingin sehat dan berjualan lagi.
Pakdhe Jarwo Kuat Rescuer dan mba Wening Ing'Ratri sudah berusaha untuk membujuk simbah agar tidak berjualan lagi, namun semangat Simbah Meri yang berjiwa mandiri tidak mau berhenti berjualan.
Simbah Meri hanya meminta doa dari kita semua agar segera diberikan kesehatan agar dapat kembali berjualan, salam semangat, salam kemanusiaan. Keliling Jogja
Hanya itu yang dapat saya bagi untuk kali ini tentang Kisah Perjuangan Hidup Simbah Pawiro Utomo (mbah Meri). Semoga bermanfaat
0 Response to "Kisah Perjuangan Hidup Simbah Pawiro Utomo (mbah Meri)"
Post a Comment